Rabu, 14 Oktober 2015

Perkembangan Psikologi di Indonesia

Pada tahun 1953, perkembangan psikologi di Indonesia baru dimulai. Slamet Iman Santoso adalah tokoh yang pertama kali memperkenalkannya. Ia membuat sebuah lembaga pendidikan psikologi pertama yang bersifat mandiri pada tahun 1960.
Lembaga yang ia dirikan sejajar dengan fakultas yang ada di Indonesia, semisal Universitas Indonesia (UI) dan kemudian berkembang hingga ke Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Hingga saat ini, telah menjamur berbagai fakultas psikologi di bergbagai Universitas yang ada di Indonesia, baik negeri maupun swasta. Uniknya, tidak ada jurusan-jurusan dalam psikologi.
Jadi, psikologi berdiri sendiri sebagai fakultas psikologi. Sejarah psikologi Indonesia lebih pendek dibandingkan dengan sejaran psikologi barat (Eropa dan Amerika).
Psikologi di Indonesia pun mengalami kendala yang rumit seperti yang dialami oleh para psikolog di Barat sana. Namun, kebutuhan akan psikologi di Negara Indonesia sama besarnya akan kebutuhan psikologi di Negara Barat.
Sebagai Negara berkembang, kebutuhan psikologi di Indonesia dibutuhkan dalam berbagai bidang. Diantaranya dalam bidang bisnis, bidang pendidikan, bidang politik, bidang permasalahan sosial dan yang lain sebagainya.
Berbagai aliran yang ada di Barat tidak semuanya dapat diterapkan di Indonesia. Begitu pun sebalikna, tidak semua aliran di Indonesia bisa diterapkan di Barat. Hal ini berdasarlan dari suku, etnik, dan budaya yang ada dari tiap-tiap Negara.
Dapat diambil contoh standar IQ dari Wecsler-Ballevue yang diberlakukan di sejumlah Negara Barat ternyata tidak bisa diterapkan di Indonesia. Banyak hal yang memang harus disesuaikan dengan kebudayaan dan pola tradisi di Indonesia.

Dan itulah sejarah perkembangan psikologi di Negara kita, menurut pandangan penulis. Dapat disimpulkan bahwa. Sekarang ini perkembangan psikologi di Indonesia sudah cukup pesat. Dikarenakan memang sudah banyak orang-orang hebat dari Negara kita ini yang memahami akan ilmu psikologi. 

sumber : www.anneahira.com

1 komentar: