Selasa, 20 Oktober 2015

patah hati, galau, apa dampaknya?

Apakabar semua, pembaca setia psiko-blogid? Sehat kan, pastinya dong. Pada artikel kali ini saya akan membahas masalah yang sudah menjadi trend anak remaja masa kini, yaitu “Galau”. Kayaknya emang udah tidak asing lagi ya  dengan kata Galau di telinga teman-teman semua, tapi saya akan menjelaskan sedikit apa itu sebenarnya Galau. Dan apa saja yang bisa menyebabkan seorang menjadi Galau, dan apa pula dampaknya bagi diri kita? Okedeh, cekidot yaaa.
Sekarang sudah jamannya dimana mengatakan sebuah perasaan kepada seseorang yang kita sayang adalah perbuatan yang lumrah, dan juga bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Oleh karena itu banyak juga terjadi patah hati yang dialami para remaja masa kini. Galau, patah hati, begitulah para remaja masa kini mengekspresikan dirinya apabila mengalami. Kehilangan, diasingkan, atau ditolak oleh seseorang yang dia sayangi. Manusia terkadang mengutarakan bahwa patah hati itu hal yang sakit, tetapi logikanya patah hati timbul dari hati, hati menyampaikan pada otak, dan otak menyampaikan pada tubuh terhadap rasa perih. Itulah mitos patah hati itu sakit. Dan adapula dampak psikis tehadap orang yang sedang mengalami patah hati, diantaranya adalah :
·         Grieving process : dimana seseorang yang sedang mengalami patah hati, berdampak pada perilakunya, daya pandang, dan juga pola berfikirnya. Hal ini dikarenakan ketidakstabilan emosional yang sedang dialami, atau biasa disebut dengan “galau”
·         Depresi : pada tahap ini, bisa saja penderita mengalami depresi dimana dia merasa bahwa dirinya serba tidak mampu, frustasi, dan merasakan penyesalan yang mendalam. Sehingga tidak bisa menerima keadaan yang sedang dialaminya tersebut.
·         Penolakan : Pada proses ini, penderita biasa tidak menerima keadaan, penolakan yang teramat sangat dan ada keinginan untuk mengubah suatu keadaan dibarengi dengan halusinasi dan khayalan tingkat tinggi. Pada proses ini, penderita harus lebih menyadari diri sendiri dan membentuk diri menjadi seseorang yang lebih lapang dada, karena hal seperti ini akan terjadi pada semua orang. Dan harus dihindari bila fikiran menolak dengan keadaan, diusahakan untuk melakukan penenangan diri dengan cara sendiri.
·         Penerimaan : Bila ketiga proses diatas dapat diterima dengan pasrah, penderita akan mengalami rasa akan kesadaran diri dan menerima keadaan yang sedang terjadi. Jika orang tersebut ingin lebih berkembang, kemungkinan hasil dari patah hati akan membentuk pengembangan diri menjadi lebih baik. Tetapi bila ketidak fahaman penderita tentang patah hati buntu, ada kemungkinan dia terbawa arus negatif.
Nah, kira-kira itulah dampak psikis yang dapat dialami oleh para penderita patah hati, atau sering juga disebut “galau”. Apakah anda dari salah satu penderita galau?, semoga saja tidak. Tapi sepertinya, semua orang akan merasakannya kok. Jadi jangan kaget ya, kalau tiba-tiba nanti kita mendapatkan kesempatan untuk galau. Hehe. Oke, sekian dulu artikel saya kali ini. Wassalam.


1 komentar: